Reses yang menjadi salah satu agenda penting anggota DPRD dalam menyerap aspirasi masyarakat di daerah pemilihan, untuk kemudian diperjuangkan dalam perencanaan pembangunan daerah.
Dalam penyampaian nya, Hamzah menuturkan bahwa reses yang di laksanakan di lingkungan Ponpes menjadi salah satu aspirasi tepat, mengingat pendidikan, dakwah, sekaligus ruang sosial yang menaungi banyak kalangan.
"Reses dilingkungan Ponpes bisa menjadi wadah penting akan aspirasi yang muncul dari kiai dan para santri. Hal itu dianggap mewakili kebutuhan masyarakat secara luas," ucap Hamzah.
Secara lantang dan jelas, sejumlah aspirasi turut dilanyangkan, mulai dari peningkatan kualitas pendidikan pesantren, kesejahteraan santri, hingga fasilitas penunjang kegiatan keagamaan. Tak hanya itu, masyarakat juga menyoroti kondisi infrastruktur sekitar pesantren dan peluang pemberdayaan ekonomi santri.
"Pesantren adalah benteng moral sekaligus pusat pemberdayaan. Aspirasi yang lahir dari sini tentu sangat relevan untuk diperjuangkan agar bisa menjadi bagian dari program pembangunan daerah," ujar Hamzah.
Legislator Fraksi PKB itu kembali mengatakan, setiap masukan yang diterima tidak akan berhenti di forum reses saja. Sebaliknya, akan dikawal hingga masuk ke dalam pembahasan bersama pemerintah daerah," dikutip Sukabumiku.
"Reses ini tidak boleh sekadar seremonial. Kami ingin memastikan setiap aspirasi benar-benar ditindaklanjuti," tegasnya.
Antusiasme peserta menunjukkan bahwa reses bukan sekadar agenda rutin, melainkan ruang dialog yang mempererat hubungan antara DPRD dengan masyarakat. Hamzah menilai, keterlibatan aktif kalangan pesantren merupakan modal besar untuk membangun generasi muda Sukabumi yang berdaya dan berkarakter. Red